Wednesday, May 23, 2007

Bawang Putih Berkhasiat AntiKanker


Bawang putih (Allium sativum) atau sering disebut garlic sudah lama dikenal sebagai salah satu bumbu masakan. Tanaman ini juga berkhasiat secara empiris untuk mengatasi berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung khasiat antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga memiliki antivitas sebagai antitumor.

Tanaman berbentuk rumput ini berumbi warna putih yang beraroma tajam. Bentuk daunnya panjang, kecil, dan pipih tanpa lubang di tengah. Kelopak-kelopak daunnya menyelimuti umbi dalam tanah sehingga menjadi umbi besar. Diyakini, bawang putih berasal dari Asia Tengah. Bawang putih hanya dapat tumbuh baik di daerah dingin, seperti pegunungan atau dataran tinggi dengan iklim sejuk tapi kering.

Paling cocok, tanaman ini tumbuh di tanah gembur yang mengandung tanah endapan atau tanah liat. Untuk memperbanyak, dipakai umbi atau siungnya yang sudah mengalami istirahat selama delapan bulan. Dalam tanaman ini terkandung sejenis minyak atsiri yang baunya menyengat hidung, yaitu metil alil disulfida. Selain itu, bawang putih juga mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin B1 dan C, serta beberapa enzim. Potensi bawang putih juga sangat baik untuk mengobati dan mencegah kanker. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh PT Totalcare Nutraceutical (PTN), memperlihatkan aktivitas kemopreventif dengan menggunakan preparat bawang putih.

Semua itu didapatkan dari ekstrak bawang putih segar, bawang putih kering, minyak bawang putih, dan beberapa komponen organosulfur derivat dari bawang putih. Aktivitas kemopreventif ini didukung oleh komponen derivat bawang putih tersebut. Mekanisme kerjanya belum begitu dimengerti tapi sudah banyak laporan tentang tanaman ini dari sejumlah penelitian. Dari penelitian itu juga diperlihatkan efek bawang putih terhadap obat enzim metabolisme sebagai antioksidan dan penghambatan pertumbuhan tumor. Penelitian itu difokuskan pada aktivitas bawang putih sebagai antimutagenik.

Aktivitas umbi ini sebagai antioksidan penangkal radikal bebas lebih terlihat pada ekstrak bawang putih kering daripada bawang putih segar. Kandungan utamanya yang berkhasiat sebagai antioksidan kuat adalah S-allysistein dan S-allymercapto-L-sistein. Selanjutnya, ditemukan pula beberapa komponen organosulfur dari bawang putih, termasuk L-allysistein. Komponen ini dapat memperlambat pertumbuhan induksi bahan kimia dan perpindahan tumor pada hewan percobaan. Untuk itu, pemakaian bawang putih untuk meningkatkan pencegahan terhadap sel kanker masih terus dikembangkan.

No comments: