Wednesday, May 30, 2007

Agar anak berprilaku prososial


Agar anak berprilaku prososial, dalam arti perilaku maaf-memaafkan dengan baik, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui:

Harus ada modelling.
Ada panutan untuk ditiru. Idealnya sih orangtua, tetapi bisa juga guru, pengasuh, bahkan tokoh dalam buku cerita maupun film. Sayangnya, tak semua orangtua punya kesempatan memberi contoh perilaku maaf atau menerima maaf di hadapan anak-anaknya. Lewat buku cerita atau film, anak akan mendapat gambaran perilaku meminta maaf. Namun, model saja belum cukup, terutama utnuk anak balita.

Ajarkan kata maaf secara logis.
Anak-anak diberi pemahaman makna dari kata maaf. Orangtua bisa menjabarkannya melalui contoh. Misalnya, saat anank merebut mainan dari temannya, katakan kalau tindakannya itu membuat sang teman sedih. Karena itu, ia mesti minta maaf. Mungkin saja tahap berpikir anak belum sampai pada konsep tersebut karena konsep egosentrisnya, tetapi tetap saja perilaku ini harus terus-menerus diajarkan.

Beri kesempatan anak berperilaku minta maaf.
Ada momen anak harus diberi kesempatan meminta maaf. Sewaktu ia berbuat salah tentunya. Yang banyak terjadi justru sebaliknya. Ketika anak berbuat salah, orangtua memarahi anak terlebih dulu tanpa memberi kesempatan padanya untuk meminta maaf.
Kemarahan ortu ini akan terus diingat oleh si anak, terutama balita. Ia malah lupa akan kesalahan yang telah diperbuatnya. Karena itu, saat anak melakukan kesalahn, orangtua hendaknya tidak langsung memarahi. Orangtua harus ingat bahwa anak-anak tahu kalau dirinya salah. Bila perasaan itu ditambah amarah ortu, akan berkali-kali lipat perasaan bersalahnya. Yang perlu dipahami, ortu hendaknya tidak suka pada tingkah laku berebut mainan dengan teman itu. Bukan ke anak sebagai pribadi. jadi tingkah laku itu saja yang diperbaiki.

Maafkanlah!
Jika anak sudah meminta maaf atas perilaku tidak baik yang telah diperbuatnya, maafkanlah. Memaafkan adalah bentuk penguatan kalau kejadiaanya sudah selesai. Usahaka untuk tidak sekali pun mengungkit-ungkit kesalahannya. Ini akan membuat anak merasa tidak perlu meminta maaf!

No comments: