Tahukah Anda tentang Tukul Arwana? Host acara Empat Mata yang kini popularitasnya sedang meledak di Indonesia!
Disaat dunia sedang terperangah ketika Beckham ditawari kontrak senilai US$ 250 million untuk berlaga di Los Angeles Galaxy selama 5 tahun. Dengan asumsi bahwa Beckham terus bermain nantinya, diperkirakan Beckham akan meraih 1 juta rupiah per menit untuk penampilannya di lapangan hijau. Walau sebenarnya revenue yang didapat oleh Beckham, ternyata "masih kurang mahal" dibandingkan para atlet di cabang olahraga lainnya, seperti di cabang golf, yakni Tiger Woods, ataupun para atlet basket seperti Shaquille O’Neill, Kobe Bryant dll.
Tetapi, bagi kita-kita gaji 1 juta per menit itu adalah jumlah yang sangat fantastis bukan? Di USA dan Eropa, biasanya ke-fantastis-an itu dihitung dalam berapa waktu yang diperlukan untuk meraih US$ 1 juta? Berapa menit kah? Berapa jam kah?
Bangsa Indonesia dalam hal fantastis ini pun tidak ketinggalan, salah satu contoh adalah Tukul Arwana tadi. Konon untuk penampilan dalam 1 jam dalam acara itu, dia dibayar 20 juta rupiah. Karena iklan yang bertubi-tubi, kira-kira masa Mas Tukul ini membawakan acara hanyalah 40 menit saja (asumsinya). 20 juta dalam 40 menit didapatnya, atau dengan kata lain, yang diraih dia adalah: 0.5 JUTA RUPIAH PER MENIT atau 1 JUTA RUPIAH PER 2 MENIT !! Jadi itu berarti udah setengahnya dari David Beckham, bukan? Itu belum termasuk penghasilan off air beliau. Silahkan bandingkan dengan UMR buruh kita, yang rata-rata 750 ribu per bulan, alias 750 ribu dalam 160 jam kerja atau 750 ribu dalam 40 x 160 = 6400 menit, atau 0.5 juta dalam 4300 menit. Bisa dibilang penghasilan Mas Tukul adalah 4300 x UMR para buruh.
Hebat banget, sekali ngoceh "Tak sobek-sobek mulutmu" atau "Kembali ke laptop" dia udah dikasih 0.5 juta lho! Semoga apa yang didapatnya saat ini memang pantas untuk diraihnya, bukan karena over paid. Yang jelas, penghasilannya jauh di atas para pejabat eksekutif dan legislatif (dengan catatan para pejabat tersebut tidak korupsi).
Bagaimana dengan diri Anda? Ingin seperti Mas Tukul? Bisakah? Semua orang akan bisa, bila dia menyadari bakatnya dan mengembangkan bakatnya dan digunakan untuk membantu masyarakat dan bangsanya. Maksudku yang berguna bagi masyarakat, seperti Mas Tukul yang berusaha menghibur masyarakat dengan acara Empat Mata.
Disaat dunia sedang terperangah ketika Beckham ditawari kontrak senilai US$ 250 million untuk berlaga di Los Angeles Galaxy selama 5 tahun. Dengan asumsi bahwa Beckham terus bermain nantinya, diperkirakan Beckham akan meraih 1 juta rupiah per menit untuk penampilannya di lapangan hijau. Walau sebenarnya revenue yang didapat oleh Beckham, ternyata "masih kurang mahal" dibandingkan para atlet di cabang olahraga lainnya, seperti di cabang golf, yakni Tiger Woods, ataupun para atlet basket seperti Shaquille O’Neill, Kobe Bryant dll.
Tetapi, bagi kita-kita gaji 1 juta per menit itu adalah jumlah yang sangat fantastis bukan? Di USA dan Eropa, biasanya ke-fantastis-an itu dihitung dalam berapa waktu yang diperlukan untuk meraih US$ 1 juta? Berapa menit kah? Berapa jam kah?
Bangsa Indonesia dalam hal fantastis ini pun tidak ketinggalan, salah satu contoh adalah Tukul Arwana tadi. Konon untuk penampilan dalam 1 jam dalam acara itu, dia dibayar 20 juta rupiah. Karena iklan yang bertubi-tubi, kira-kira masa Mas Tukul ini membawakan acara hanyalah 40 menit saja (asumsinya). 20 juta dalam 40 menit didapatnya, atau dengan kata lain, yang diraih dia adalah: 0.5 JUTA RUPIAH PER MENIT atau 1 JUTA RUPIAH PER 2 MENIT !! Jadi itu berarti udah setengahnya dari David Beckham, bukan? Itu belum termasuk penghasilan off air beliau. Silahkan bandingkan dengan UMR buruh kita, yang rata-rata 750 ribu per bulan, alias 750 ribu dalam 160 jam kerja atau 750 ribu dalam 40 x 160 = 6400 menit, atau 0.5 juta dalam 4300 menit. Bisa dibilang penghasilan Mas Tukul adalah 4300 x UMR para buruh.
Hebat banget, sekali ngoceh "Tak sobek-sobek mulutmu" atau "Kembali ke laptop" dia udah dikasih 0.5 juta lho! Semoga apa yang didapatnya saat ini memang pantas untuk diraihnya, bukan karena over paid. Yang jelas, penghasilannya jauh di atas para pejabat eksekutif dan legislatif (dengan catatan para pejabat tersebut tidak korupsi).
Bagaimana dengan diri Anda? Ingin seperti Mas Tukul? Bisakah? Semua orang akan bisa, bila dia menyadari bakatnya dan mengembangkan bakatnya dan digunakan untuk membantu masyarakat dan bangsanya. Maksudku yang berguna bagi masyarakat, seperti Mas Tukul yang berusaha menghibur masyarakat dengan acara Empat Mata.
No comments:
Post a Comment