Ny Sugiyarti memohon pertanggungjawaban atas kematian anaknya, Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan (35), yakni korban tragedi penembakan mahasiswa yang terjadi di Virginia Tech University, Senin pekan lalu. Ia juga mohon penjelasan, sejauh mana Pemerintah Amerika Serikat menjamin perlindingan warga asing yang sedang berkuliah di sana.
Permohonan itu disampaikan Ny Sugiyarti, Minggu (22/4), di samping jenazah Mora, panggilan akrab Mamora, satu dari 32 korban tewas dalam insiden penembakan membabi buta tersebut.
Jenazah Mora tiba di rumah duka di Kompleks Markas Komando Akabri di Kelurahan Jatinegara Kaum, Puloagung, Jakarta Timur, kemarin sekitar pukul 10.00, setelah diterbangkan dari Newark, AS, lewat Singapura.
"Saya punya empat permohonan. Dua diantaranya, saya mohon diberi penjelasan soal prosedur tetap internal keamanan kampus Virginia Tech University dan juga mohon diberi laporan kronologi insiden penembakan, sejak awal hingga saat tewasnya Mora,: kata Ny Sugiyarti.
Ny Sugiyarti dan suaminya menegaskan, apa yang mereka sampaikan hanyalah permohonan dan bukan tuntutan yang mutlak harus dipenuhi.
Ditambahkan, meski merasa sangat kehilangan, ia tak akan mengambil langkah hukum terkait dengan kematian putra mereka. "Saya hanya memohon agar Pemerintah AS atau universitas bertanggung jawab karena banyak dana sudah kami habiskan untuk membiayai studi Mora di AS," katanya.
Sumber: Kompas
Permohonan itu disampaikan Ny Sugiyarti, Minggu (22/4), di samping jenazah Mora, panggilan akrab Mamora, satu dari 32 korban tewas dalam insiden penembakan membabi buta tersebut.
Jenazah Mora tiba di rumah duka di Kompleks Markas Komando Akabri di Kelurahan Jatinegara Kaum, Puloagung, Jakarta Timur, kemarin sekitar pukul 10.00, setelah diterbangkan dari Newark, AS, lewat Singapura.
"Saya punya empat permohonan. Dua diantaranya, saya mohon diberi penjelasan soal prosedur tetap internal keamanan kampus Virginia Tech University dan juga mohon diberi laporan kronologi insiden penembakan, sejak awal hingga saat tewasnya Mora,: kata Ny Sugiyarti.
Ny Sugiyarti dan suaminya menegaskan, apa yang mereka sampaikan hanyalah permohonan dan bukan tuntutan yang mutlak harus dipenuhi.
Ditambahkan, meski merasa sangat kehilangan, ia tak akan mengambil langkah hukum terkait dengan kematian putra mereka. "Saya hanya memohon agar Pemerintah AS atau universitas bertanggung jawab karena banyak dana sudah kami habiskan untuk membiayai studi Mora di AS," katanya.
Sumber: Kompas
No comments:
Post a Comment