Wednesday, March 14, 2007

Tujuan Mengenali Diri Sendiri (Mengenal Diri Sendiri)

Izinkan saya bertanya: apakah saya orang yang sama dengan yang kemarin ketika saya bangun hari ini? Mungkin saya akan mengatakan, saya tidak merasakan perbedaan sedikit pun juga. Tetapi, jika saya bukan lagi orang yang sama, siapakah saya sesungguhnya?
Sejumlah orang akan mengalami pergulatan dengan sejumlah pertanyaan, yang bahkan ada kalanya lebih bagus dari pertanyaan yang tadi. Dorongan-dorongan dalam diri manusia, baik dalam bentuk paradoksi maupun kontradiksi, atau konflik-konflik ilmiah, sudah sejak lama berpengaruh di dalam kehidupan agama, filsafat, ataupun ekonomi. Ia merupakan sumber yang tidak kering-keringnya bagi para penulis novel dan drama. dan merupakan salah satu titik perhatian dunia psikoterapi.
Secara khusus, psikoterapi memang telah menyajikan sejumlah model jawaban yang sangat bagus bagi pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, dalam upaya untuk mengenali diri kita sendiri secara lebih baik.
Kita tentu pernah mengalami digerakkan, atau didorong, ke arah yang sesungguhnya tidak kita kehendaki, lalu kita merasa resah, gelisah, dan terpaksa. Kita mungkin merasa tertekan, menjadi mudah marah, cemas tanpa sebab, dan berusaha mencari jawaban : pa yang sesungguhnya kita inginkan. Perasaan marah itu sendiri tidak ada jeleknya, bila kita memang sudah tak tahan lagi. Semuanya tergantung pada keadaan, kelayakan, dan keterlibatan kita dengan realitas sebuah situasi. Anda, misalnya, bisa sepenuhnya benar dalam memutuskan sebuah hubungan, bila mitra Anda memang jahat sekali. Masalahnya tidak terletak pada tindakan, tetapi pada bagaimana Anda melakukan pilihan, menjawab sebuah tantangan, atau bereaksi. Dengan kata lain, bisakah Anda memilih utnuk tidak bertindak, apapun yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda?
Pertanyaan di atas tidak hanya memberikan kepada anda kesempatan lebih luas untuk mengikuti cara yang Anda inginkan, ketimbang menuruti dorongan dalam diri Anda, yang lebih bersifat manipulatif. Kadang-kadang, terutama bila "diri-pedalaman" atau pikiran yang ada dalam diri kita itu serius, mereka akan mencoba utnuk menggiring Anda ke dalam suatu kesulitan: misalnya ke rumah sakit atau ke penjara!
Jadi, kenapa kita harus mengenali diri kita? Barangkali saya akan bertanya kembali: jika bukan kita sendiri yang mengenali diri kita sendiri, lalu siapa yang lebih mengenali kita sendiri? Sesungguhnya, tujuan dari kita mengenali diri kita sendiri adalah untuk lebih memahami diri sendiri dan menciptakan suatu kesadaran yang kuat dalam diri kita untuk menjalani hidup dan menghadapi berbagai masalah dalam hidup kita ini. Dan akhirnya mengembangkan diri kita menjadi suatu kepribadiaan yang disiplin, yang akan membantu kita menuju ke arah sukses!
Lalu bagaimana caranya utnuk mengenali diri kita sendiri? Banyak sekali cara untuk mengenali diri kita sendiri, saya akan meng-posting-nya di blog ini apabila saya telah mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan, baik dari buku-buku psikologi, majalah, serta dari internet. Saya bertujuan untuk membantu Anda untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan menciptakan ketentraman hidup. Saya sendiri juga menginginkan hidup yang sukses dan bahagia. Maka disini kita harus mulai berusaha bersama-sama.
Akhir kata, makin banyak kita mempelajari "diri" yang berbeda-beda, maka makin jarang kita menilai sesuatu hanya berdasarkan "hitam-putih".

No comments: