Tuesday, March 03, 2009

Terapi Terhadap Tumor Tiroid

Tumor tiroid merupakan penyakit yang sering ditemukan, pada umumnya berupa tumor jinak, sebagian kecil berupa karsinoma, jarang sekali dijumpai sarkoma. Dari penduduk Amerika Serikat, sekitar 3% dengan perabaan dapat ditemukan nodul soliter kelenjar tiroid.

Kesulitan terbesar dalam menangani nodul tiroid adalah dalam memastikan ada tidaknya karsinoma di dalamnya. Ada yang telah mengumpulkan data sampel tiroid dari hasil otopsi 1116 kasus dari Jepang, Kanada, Polandia, Kolombia dan Hawaii, ditemukan adanya kanker tersembunyi pada 5,6-28,4% kasus, yang tertinggi di Jepang.

Bagaimana membedakan sifat jinak dan ganas dari nodul tiroid? Beberapa hal berikut dapat membantu membedakannya.

1. Usia muda lebih sering menderita keganasan dibandingkan orang dewasa. Dari nodul soliter tiroid pada kelompok usia kurang dari 15 tahun, 10-50% adalah ganas. Keseluruhnya berupa karsinoma tiroid berdiferensiasi relatif baik. Tapi pada kelompok usia di atas 60 tahun, kemungkinan kanker juga lebih besar, terutama berupa karsinoma tidak berdiferensiasi dengan derajat keganasan tinggi. Kemungkinan wanita menderita karsinoma papiler tiroid lebih besar sekitar 1 kali lipat dibanding pria.

2. Nodul tiroid dengan konsistensi condong keras, tidak terasa adanya kapsul, kemungkinan kanker besar; jika konsistensi seperti tulang, mungkin terdapat kalsifikasi, kemungkinan jinak ataupun ganas masih terbuka; konsistensi sedang, berbatas tegas umumnya tumor jinak, tapi kadang kala sulit dibedakan dari karsinoma folikular tiroid stadium dini; tumor kistik umumnya bersifat jinak, tapi juga mungkin juga karsinoma folikular tiroid mengalami perubahan kistik.

3. Skening radioisotop tiroid: dengan iodium-131 atau teknesium-99m dapat menampilkan citra kelenjar tiroid. Dari citra skening itu, nodul tiroid dapat tampak sebagai: (1) nodul panas, yaitu daerah nodul memiliki radiasi lebih tinggi dari jaringan normal sekitarnya, ini dapat terjadi pada lesi jinak (adenoma folikular) ataupun ganas (adenokarsinoma folikular); (2) nodul hangat: intensitas daerah nodul menyerupai jaringan normal sekitarnya, terutama terjadi pada lesi jinak tiroid; (3) nodul dingin: radiasi daerah nodul jelas lebih rendah, sering terjadi pada karsinoma tiroid tidak berdiferensiasi, karsinoma medular, dll. Dari nodul dingin 54% adalah keganasan.

4. USG: pemeriksaan ini dapat menentukan bentuk, ukuran dan jumlah nodul tiroid, dan yang lebih penting menentukan sifatnya kistik atau padat. Jika sifatnya padat, harus diwaspadai kemungkinan karsinoma tipe folikular, karsinoma medular dan karsinoma tidak berdiferensiasi.

5. Pemeriksaan sitologi dari biopsi jarum halus: di bawah panduan USG, tumor tiroid dipungsi dan diaspirasi dengan jarum halus untuk mendapatkan selnya, pada 90% lebih kasus diagnosis dapat ditegakkan. Tapi jika tidak ditemukan sel ganas, tidak dapat menyingkirkan total karsinoma tiroid, karena lesi dapat bersifat fokal, bila perlu pungsi dan pulasan sitologi harus diulang.
Meskipun terdapat berbagai metode membedakan tumor jinak dan ganas tiroid, tapi misdiagnosis tidak jarang terjadi. Ada kalanya secara klinis didiagnosis sebagai adenoma soliter, namun dalam operasi ditemukan nodul multipel dan terdapat kanker. Oleh sebab itu dewasa ini dianjurkan, setiap nodul tiroid pada dasarnya harus dioperasi, dengan lobektomi tiroid, bukan ekstirpasi nodul saja. Dalam operasi dilakukan potong beku, jika terbukti berupa kanker tiroid berdiferensiasi baik, cukup mengeksplorasi ada tidaknya limfadenopati servikal, lalu operasi dapat ditutup. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan berkala, tidak akan menyebabkan kanker menyebar. Jika ditemukan limfadenopati, harus dilakukan pengangkatan kelenjar limfe.
Setiap pasien yang menjalani tiroidektomi karena kanker tiroid harus mengonsumsi hormon tiroksin seumur hidup. Hal ini adalah untuk memenuhi defisiensi hormon tiroksin tubuh, di samping itu dengan menekan pelepasan hormon TSH dari kelenjar hipofisis akan mencegah kekambuhan kanker tiroid. Obat yang biasa dipakai adalah natrium L-tiroksin, setiap kali 100-150ug peroral.

[source: Fuda Cancer Hospital Guangzhou]

2 comments:

Anonymous said...

I wish not acquiesce in on it. I think polite post. Specially the title-deed attracted me to review the unscathed story.

Anonymous said...

Good fill someone in on and this post helped me alot in my college assignement. Gratefulness you on your information.