Kekhawatiran untuk berbuat sesempurna mungkin akan mencegah mereka untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu. Tidak hanya itu, perasaan "saya tidak mampu" juga bisa menyebabkan penundaan. Remaja yang merasa dirinya tak mampu mengerjakan suatu tugas seringkali percaya bahwa mereka akan gagal sehingga menghindari pekerjaan itu, karena toh "saya akan gagal juga pada akhirnya, jadi sama saja." Terakhir, rasa takut akan perasaan tak nyaman yang diakibatkan oleh tugas-tugas tertentu yang dianggap merepotkan atau sedikit "menakutkan" (misalnya mewawancarai seseorang yang jauh lebih tua) bisa menyebabkan penundaan. Tapi pada akhirnya, semakin lama ditunda, semakin merasa tak nyamanlah ia.
Nah, penyebab kedua adalah pola perilaku kita. Memulai suatu tugas yang dianggap sulit mungkin terlihat tidak mungkin. Jika itu terjadi berulang kali, maka penundaan pun menjadi seperti hal yang hampir tak mungkin dihindari. Sekali kita terbiasa menunda pekerjaan, maka akan sulit sekali melepaskan diri dari perilaku tersebut. Kita mungkin bahkan merasa lebih "nyaman" untuk mempertahankan sikap itu karena tidak mau berganti kebiasaan.
Tapi jangan khawatir..jika ada kemauan, pasti ada jalan, bukan ? Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu punya kebiasaan menunda pekerjaan :
• Berpikirlah secara positif. Motivasikan dirimu dengan berpikir : "Tidak ada waktu lagi seperti sekarang,", "Lebih cepat saya menyelesaikannya, lebih cepat pula saya bersenang-senang", "Lebih mudah jika saya melakukannya sekarang daripada menunggu keadaan memburuk."
• Jangan langsung ambil kesimpulan kamu akan gagal. Berpikir bahwa kamu tidak bisa mengerjakan apapun juga hanya akan menghambatmu. Sadarilah bahwa perkiraan-perkiraan negatifmu itu bukanlah fakta. Fokuskan dirimu pada yang sekarang saja.
• Buatlah tujuan yang jelas. Pikirkan apa yang kamu inginkan dan apa-apa saja yang harus dilakukan secara spesifik. Misalnya kamu ada deadline membuat makalah, buatlah jadwal dengan tujuan-tujuan realistis pada tiap langkahnya, misalnya mulai dari ke perpustakaan, riset bahan, fotokopi, membuat draft, mengetik, sampai menyelesaikannya.
• Buatlah prioritas. Tulislah di selembar kertas hal-hal yang harus dilakukan dengan skala prioritas dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting. Semakin dekat deadline-nya, semakin tinggi skalanya. Kerjakanlah semuanya berurutan, karena kalau tidak, daftar itu menjadi sia-sia.
Bagilah tugas-tugas yang berat atau kurang menyenangkan menjadi beberapa bagian. Kamu akan merasa lebih nyaman jika melakukannya satu per satu.
• Jadilah orang yang terorganisir. Pastikan semua hal yang kamu butuhkan untuk mengerjakan tugas sudah siap ketika kamu mulai mengerjakannya. Punya organizer juga akan sangat membantu. Gunakan "pengingat". Baik dengan organizer elektronik yang ada alarm-nya, HP yang ada reminder-nya, atau berbagai catatan kecil yang kamu bisa taruh di cermin, dinding, pintu, dashboard mobil, kulkas, dan tempat-tempat lain yang pasti kamu lihat setiap hari. Semakin sering kita ingat, maka akan kita akan semakin "patuh" pada rencana yang sudah dibuat.
• Terakhir, berilah hadiah pada dirimu sendiri ketika kamu telah selesai mengerjakan tugasmu, atau bagian dari tugasmu. Perayaan punya efek yang kuat untuk mengembangkan sikap "lakukan itu sekarang." Tersenyumlah dan biarkan dirimu menikmati selesainya pekerjaanmu. Jangan menganggap satu langkah itu hal yang remeh. Ingat, kamu telah makin dekat pada tahap akhir. Jadi, apalagi yang kamu tunggu? Bekerjalah sekarang juga!
[Klik disini untuk kembali ke bagian 1...]
Nah, penyebab kedua adalah pola perilaku kita. Memulai suatu tugas yang dianggap sulit mungkin terlihat tidak mungkin. Jika itu terjadi berulang kali, maka penundaan pun menjadi seperti hal yang hampir tak mungkin dihindari. Sekali kita terbiasa menunda pekerjaan, maka akan sulit sekali melepaskan diri dari perilaku tersebut. Kita mungkin bahkan merasa lebih "nyaman" untuk mempertahankan sikap itu karena tidak mau berganti kebiasaan.
Tapi jangan khawatir..jika ada kemauan, pasti ada jalan, bukan ? Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu punya kebiasaan menunda pekerjaan :
• Berpikirlah secara positif. Motivasikan dirimu dengan berpikir : "Tidak ada waktu lagi seperti sekarang,", "Lebih cepat saya menyelesaikannya, lebih cepat pula saya bersenang-senang", "Lebih mudah jika saya melakukannya sekarang daripada menunggu keadaan memburuk."
• Jangan langsung ambil kesimpulan kamu akan gagal. Berpikir bahwa kamu tidak bisa mengerjakan apapun juga hanya akan menghambatmu. Sadarilah bahwa perkiraan-perkiraan negatifmu itu bukanlah fakta. Fokuskan dirimu pada yang sekarang saja.
• Buatlah tujuan yang jelas. Pikirkan apa yang kamu inginkan dan apa-apa saja yang harus dilakukan secara spesifik. Misalnya kamu ada deadline membuat makalah, buatlah jadwal dengan tujuan-tujuan realistis pada tiap langkahnya, misalnya mulai dari ke perpustakaan, riset bahan, fotokopi, membuat draft, mengetik, sampai menyelesaikannya.
• Buatlah prioritas. Tulislah di selembar kertas hal-hal yang harus dilakukan dengan skala prioritas dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting. Semakin dekat deadline-nya, semakin tinggi skalanya. Kerjakanlah semuanya berurutan, karena kalau tidak, daftar itu menjadi sia-sia.
Bagilah tugas-tugas yang berat atau kurang menyenangkan menjadi beberapa bagian. Kamu akan merasa lebih nyaman jika melakukannya satu per satu.
• Jadilah orang yang terorganisir. Pastikan semua hal yang kamu butuhkan untuk mengerjakan tugas sudah siap ketika kamu mulai mengerjakannya. Punya organizer juga akan sangat membantu. Gunakan "pengingat". Baik dengan organizer elektronik yang ada alarm-nya, HP yang ada reminder-nya, atau berbagai catatan kecil yang kamu bisa taruh di cermin, dinding, pintu, dashboard mobil, kulkas, dan tempat-tempat lain yang pasti kamu lihat setiap hari. Semakin sering kita ingat, maka akan kita akan semakin "patuh" pada rencana yang sudah dibuat.
• Terakhir, berilah hadiah pada dirimu sendiri ketika kamu telah selesai mengerjakan tugasmu, atau bagian dari tugasmu. Perayaan punya efek yang kuat untuk mengembangkan sikap "lakukan itu sekarang." Tersenyumlah dan biarkan dirimu menikmati selesainya pekerjaanmu. Jangan menganggap satu langkah itu hal yang remeh. Ingat, kamu telah makin dekat pada tahap akhir. Jadi, apalagi yang kamu tunggu? Bekerjalah sekarang juga!
[Klik disini untuk kembali ke bagian 1...]
No comments:
Post a Comment