Sunday, June 24, 2007

3 langkah menaklukkan pasangan kencan Anda

Anda sudah menerapkan tips merespon ajakan kencan dari teman pria Anda? Kini waktunya Anda menggugah kesadarannya, menancapkan panah asmara.

Pada postingan "tips 3 kencan pertama" yang lalu, Anda memang dianjurkan tidak "bergerak" agresif. Tapi, itulah memang kuncinya, sikap Anda yang biasa-biasa saja, tak tergugah, justru memancing kepenasaran teman pria Anda. Kini, Anda harus siap untuk menjeratnya lebih dalam. (ups, maaf para pria, ini bukanlah jebakan, tapi demi kelancaran kencan Anda :p)

Berikut adalah tiga langkah untuk "menaklukkan" pasangan kencan Anda:

1. Merenunglah, setelah tiga kali kencan, apakah Anda yakin dia cocok dengan Anda?
Seberapa besar persamaan dan perbedaan Anda dengan dia? Dan selama kencan-kencan itu, adakah rayuannya menggugah Anda?
Jika ya, berarti benih-benih ketertarikan sudah tertanam di jiwa Anda.

2. Pupuk dan rawatlah rasa ketertarikan itu. Caranya, lenyapkan diri Anda dari hadapannya. Lenyap total, dan jangan beri kabar apapun. Bahkan, tutuplah semua alat komunikasi Anda. Buat dia mencari cari Anda, dengan rasa kekhawatiran yang luar biasa. Kalaupun Anda kangen, tahanlah. Ini untuk hasil yang lebih baik.

3. munculah tiba-tiba. Saat dia berada di puncak putus asa dan bingung karena kehilangan Anda, munculah secara tiba-tiba. Ini akan membuat dia merasa mendapat keajaiban, dan sekaligus melegakannya.
Kalau dia bertanya kemana Anda selama kontak yang terhenti itu, katakan saja sibuk atau ada kegiatan luar kota yang sangat menyita perhatian Anda. Ingat, jangan pernah minata maaf untuk kehilangan kontak itu. Tetap buat dia penasaran dan terus mengambil inisiatif.
Jadikan permainan ini betul-betul penuh misteri dan kejutan bagi dia.
Dan jika setelah itu dia meminta waktu Anda untuk kencan lagi, terimalah. Mulailah berpikir untuk mengembangkan hubungan itu lebih serius.

Jika Anda telah memutuskan untuk menjalin hubungan pribadi dengan dia, ingatlah bahwa, hubungan yang baik adalah jika Anda mampu mengembangkan interaksi itu menjadi dua arah, dan sebanding. Jadikan hubungan itu sebagai relasi "aku dan engkau" yang kelak Anda tingkatkah menjadi hubungan "kita". Dalam tahap ini, kejujuran dan perhatian, juga kepercayaan sangat membantu membangun relasi intim tersebut.

Pertanyaan selanjutnya, kapan Anda memastikan kalau Anda sudah merasa terikat dengan dia, atau telah jatuh cinta. Untuk ini, perasaan Anda yang paling tahu jawabannya. Mungkin Anda bisa mengikuti defenisi tokoh Bendrick dalam film THE END OF THE AFFAIR yang mengukur kadar cintanya dengan seberapa besar kadar cemburunya.

Tapi Saya yakin, Anda tak perlu tips yang rumit hanya untuk tahu apakah Anda sungguh telah jatuh cinta. Karena semua jawaban ada pada perasaan Anda.

[sumber: kapanlagi]

No comments: