Suatu ketika mungkin Anda bertemu dengan seorang pria/wanita dan Anda sangat tergila-gila padanya, bahkan bisa jadi ingin selalu bersamanya. Tapi bisakah perasaan cinta Anda dipertanggungjawabkan?
Banyak wanita yang jatuh cinta pada pria lain meski masih terikat dengan suami atau tunangan. Konon, perasaan cinta membuat hormon memang meningkat. Menurut psikolog Gladeana McMahon dari London, "Sebagian dari kita mengklaim bahwa emosi dan perasaan kita tak bisa dihentikan. Perasaan itu begitu kuatnya, sehingga kita harus bereaksi. Itu pendapat yang salah. Sebab, kita tetap punya pilihan."
Contohnya, Anda sangat membenci bos Anda yang suka main perintah seenaknya dan rasanya sangat ingin menamparnya, tapi Anda menahan diri karena itu akan berakibat fatal bagi karier Anda. Sama halnya dengan cinta, terlebih bila cinta itu "tak pada tempatnya." Anda tetap bisa bereaksi melawan keinginan dan hasrat terbesar Anda, bahkan mengabaikannya.
Kapan harus mengikuti kata hati ini dan kapan harus mendengarkan rasio Anda? Berikut cinta yang sebaiknya diabaikan:
1. ANDA MENCINTAINYA, TAPI ANDA SUDAH TERIKAT
Anda bertemu pria fantastik dan langsung jatuh cinta setengah mati, padahal Anda masih terikat pada suami atau tunangan. Apa yang harus dilakukan? McMahon mengatakan, meninggalkan satu pria untuk pria lain bisa saja dapat menjadi hal terbaik yang pernah Anda lakukan, atau malah sebaliknya, menjadi hal terburuk. "Tergantung bagaimana hubungan Anda dengan pasangan saat ini. Perasaan cinta yang menggebu pada pria lain selalu berarti bendera merah, karena berarti ada sesuatu yang salah dengan apa yang sudah Anda lakukan selama ini."
Jadi, sebaiknya lihatlah kembali hubungan Anda selama ini dengan pasangan dan bersikap jujurlah. Jika hubungan itu benar-benar baik, namun ada hal-hal yang hilang, dan membuat Anda merasa seolah-olah sudah mulai tak cinta atau mulai berkurang, ada baiknya melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum berganti haluan. "Ingatlah pengalaman pertama Anda bertemu dengan pasangan untuk mengetahui bagaimana perasaan Anda beberapa tahun belakangan ini, atau bahkan beberapa bulan ini."
Menurut McMahon, kebosanan menggerogoti sebuah hubungan jika hubungan tersebut tak berjalan baik. "Jika selalu ada yang hilang dalam hubungan bersama pasangan, dan Anda merasa tidak benar-benar 'terhubung' lagi dengannya, atau mungkin hubungan Anda sekarang layaknya seperti teman dibandingkan kekasih, saya sarankan memutuskan hubungan dan berpindah ke orang lain," saran McMahon.
2. ANDA MENCINTAINYA DAN LANGSUNG KE PELAMINAN
Ibarat Cinderella, baru semenit bertemu, Anda sudah ingin terbang bersamanya ke penghulu. Benarkah ini sesuatu yang romantis atau justru suatu kegilaan? "Kala Anda pertama bertemu seseorang yang benar-benar Anda sukai, tubuh Anda akan mengalirkan hormon kebahagiaan dan ini benar-benar menerbangkan semua pertimbangan Anda," terang McMahon. "Pertanyaannya adalah, akankah Anda masih mencintainya kala badai hormon Anda berlalu?"
Gilian Walton dari London Marriage Guidance mengemukakan, ide pernikahan memang menggairahkan. "Ada banyak kasus seperti ini yang berhasil, kebanyakan bila kedua pasangan sudah cukup umur, berpengalaman, dan mengetahui dengan pasti apa yang dicarinya." Saran Walton, "Sebaiknya uji motivasi Anda. Terkadang, salah satu pasangan mencoba mendorong pasangannya menuju ke pernikahan sebab ia takut pasangannya akan meninggalkan diri
nya." Pasangan lain melakukan hal ini karena merasa mereka tidak dapat bertahan pada hubungan yang biasa-biasa saja.
Namun demikian, mereka akan menghadapi kenyataan sesungguhnya. Mereka akan menjumpai bahwa sangat sulit menjalani pernikahan yang terburu-buru ini. "Harus ada fondasi yang baik untuk menikah," lanjut Walton. "Saya selalu menanyakan, 'Mengapa harus terburu-buru?' dan mendorong mereka untuk mengambil waktu lebih lama lagi sebelum bertindak."
3. ANDA MENCINTAINYA, TAPI DIA MENYIMPAN RAHASIA BURUK
Susi (35), seorang desainer web yang sukses, jatuh cinta pada Malik. Tetapi, Malik, yang sudah setahun ini menganggur, tak memperlakukan Susi dengan baik. "Dia bisa sangat menakjubkan," terang Susi, "Tetapi ketika mabuk atau mengalami depresi, yang seringkali terjadi, dia berubah menjadi sangat mengerikan. Dia suka memaki, mendorong, bahkan memukul saya, meski ia selalu minta maaf sesudahnya." Teman-teman Susi sudah putus asa melihat hubungan keduanya, tetapi seperti yang dikatakan Susi, "Mereka tak mengenal dia sebaik saya. Apapun, bagaimanapun, saya mencintainya."
Menurut McMahon, cinta demikian adalah salah satu yang paling berbahaya. "Wanita yang terpaku pada pria seperti ini seringkali tidak menghargai dirinya sendiri. Dia meyakini dirinya tidak akan menemukan orang lain yang lebih baik ketimbang pasangannya itu. Orang demikian seringkali juga melakukan kesalahan dengan cara mengagungkan cinta."
Wanita seperti Susi sering terlibat dalam bentuk hubungan demikian kala mereka pada posisi sangat lemah, mungkin mereka menderita karena kehilangan pekerjaan dan merasa sangat lemah dari segi finansial. Jalan keluar dari cinta jenis ini adalah mengubah kemampuan finansial Anda. "Dengan demikian, Anda dapat mencintai seseorang dan juga dapat keluar dari situ jika tak berhasil."
Memang, seringkali wanita yang melekat pada pria demikian beranggapan akan mampu mengubah pasangannya, meski semua bukti mengatakan sebaliknya. Atau, mereka mengatakan sangat mencintai pasangannya, sehingga tak dapat meninggalkannya. "Padahal sebenarnya, Anda selalu mempunyai pilihan. Hanya karena Anda cinta padanya, tak berarti Anda harus terus menjalani kehidupan demikian. Lihatlah kembali emosi Anda. Jika emosi mengarahkan Anda untuk melawan perasaan, maka Anda bisa mengabaikannya."
Banyak wanita yang jatuh cinta pada pria lain meski masih terikat dengan suami atau tunangan. Konon, perasaan cinta membuat hormon memang meningkat. Menurut psikolog Gladeana McMahon dari London, "Sebagian dari kita mengklaim bahwa emosi dan perasaan kita tak bisa dihentikan. Perasaan itu begitu kuatnya, sehingga kita harus bereaksi. Itu pendapat yang salah. Sebab, kita tetap punya pilihan."
Contohnya, Anda sangat membenci bos Anda yang suka main perintah seenaknya dan rasanya sangat ingin menamparnya, tapi Anda menahan diri karena itu akan berakibat fatal bagi karier Anda. Sama halnya dengan cinta, terlebih bila cinta itu "tak pada tempatnya." Anda tetap bisa bereaksi melawan keinginan dan hasrat terbesar Anda, bahkan mengabaikannya.
Kapan harus mengikuti kata hati ini dan kapan harus mendengarkan rasio Anda? Berikut cinta yang sebaiknya diabaikan:
1. ANDA MENCINTAINYA, TAPI ANDA SUDAH TERIKAT
Anda bertemu pria fantastik dan langsung jatuh cinta setengah mati, padahal Anda masih terikat pada suami atau tunangan. Apa yang harus dilakukan? McMahon mengatakan, meninggalkan satu pria untuk pria lain bisa saja dapat menjadi hal terbaik yang pernah Anda lakukan, atau malah sebaliknya, menjadi hal terburuk. "Tergantung bagaimana hubungan Anda dengan pasangan saat ini. Perasaan cinta yang menggebu pada pria lain selalu berarti bendera merah, karena berarti ada sesuatu yang salah dengan apa yang sudah Anda lakukan selama ini."
Jadi, sebaiknya lihatlah kembali hubungan Anda selama ini dengan pasangan dan bersikap jujurlah. Jika hubungan itu benar-benar baik, namun ada hal-hal yang hilang, dan membuat Anda merasa seolah-olah sudah mulai tak cinta atau mulai berkurang, ada baiknya melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum berganti haluan. "Ingatlah pengalaman pertama Anda bertemu dengan pasangan untuk mengetahui bagaimana perasaan Anda beberapa tahun belakangan ini, atau bahkan beberapa bulan ini."
Menurut McMahon, kebosanan menggerogoti sebuah hubungan jika hubungan tersebut tak berjalan baik. "Jika selalu ada yang hilang dalam hubungan bersama pasangan, dan Anda merasa tidak benar-benar 'terhubung' lagi dengannya, atau mungkin hubungan Anda sekarang layaknya seperti teman dibandingkan kekasih, saya sarankan memutuskan hubungan dan berpindah ke orang lain," saran McMahon.
2. ANDA MENCINTAINYA DAN LANGSUNG KE PELAMINAN
Ibarat Cinderella, baru semenit bertemu, Anda sudah ingin terbang bersamanya ke penghulu. Benarkah ini sesuatu yang romantis atau justru suatu kegilaan? "Kala Anda pertama bertemu seseorang yang benar-benar Anda sukai, tubuh Anda akan mengalirkan hormon kebahagiaan dan ini benar-benar menerbangkan semua pertimbangan Anda," terang McMahon. "Pertanyaannya adalah, akankah Anda masih mencintainya kala badai hormon Anda berlalu?"
Gilian Walton dari London Marriage Guidance mengemukakan, ide pernikahan memang menggairahkan. "Ada banyak kasus seperti ini yang berhasil, kebanyakan bila kedua pasangan sudah cukup umur, berpengalaman, dan mengetahui dengan pasti apa yang dicarinya." Saran Walton, "Sebaiknya uji motivasi Anda. Terkadang, salah satu pasangan mencoba mendorong pasangannya menuju ke pernikahan sebab ia takut pasangannya akan meninggalkan diri
nya." Pasangan lain melakukan hal ini karena merasa mereka tidak dapat bertahan pada hubungan yang biasa-biasa saja.
Namun demikian, mereka akan menghadapi kenyataan sesungguhnya. Mereka akan menjumpai bahwa sangat sulit menjalani pernikahan yang terburu-buru ini. "Harus ada fondasi yang baik untuk menikah," lanjut Walton. "Saya selalu menanyakan, 'Mengapa harus terburu-buru?' dan mendorong mereka untuk mengambil waktu lebih lama lagi sebelum bertindak."
3. ANDA MENCINTAINYA, TAPI DIA MENYIMPAN RAHASIA BURUK
Susi (35), seorang desainer web yang sukses, jatuh cinta pada Malik. Tetapi, Malik, yang sudah setahun ini menganggur, tak memperlakukan Susi dengan baik. "Dia bisa sangat menakjubkan," terang Susi, "Tetapi ketika mabuk atau mengalami depresi, yang seringkali terjadi, dia berubah menjadi sangat mengerikan. Dia suka memaki, mendorong, bahkan memukul saya, meski ia selalu minta maaf sesudahnya." Teman-teman Susi sudah putus asa melihat hubungan keduanya, tetapi seperti yang dikatakan Susi, "Mereka tak mengenal dia sebaik saya. Apapun, bagaimanapun, saya mencintainya."
Menurut McMahon, cinta demikian adalah salah satu yang paling berbahaya. "Wanita yang terpaku pada pria seperti ini seringkali tidak menghargai dirinya sendiri. Dia meyakini dirinya tidak akan menemukan orang lain yang lebih baik ketimbang pasangannya itu. Orang demikian seringkali juga melakukan kesalahan dengan cara mengagungkan cinta."
Wanita seperti Susi sering terlibat dalam bentuk hubungan demikian kala mereka pada posisi sangat lemah, mungkin mereka menderita karena kehilangan pekerjaan dan merasa sangat lemah dari segi finansial. Jalan keluar dari cinta jenis ini adalah mengubah kemampuan finansial Anda. "Dengan demikian, Anda dapat mencintai seseorang dan juga dapat keluar dari situ jika tak berhasil."
Memang, seringkali wanita yang melekat pada pria demikian beranggapan akan mampu mengubah pasangannya, meski semua bukti mengatakan sebaliknya. Atau, mereka mengatakan sangat mencintai pasangannya, sehingga tak dapat meninggalkannya. "Padahal sebenarnya, Anda selalu mempunyai pilihan. Hanya karena Anda cinta padanya, tak berarti Anda harus terus menjalani kehidupan demikian. Lihatlah kembali emosi Anda. Jika emosi mengarahkan Anda untuk melawan perasaan, maka Anda bisa mengabaikannya."
4 comments:
Salam kenal salam cinta. Pecinta buku juga ya? Minta ijin copy postingan boleh kan?
well, kalau cinta yang terpendam? karena seseorang yang kita cintai sudah punya pasangan? itu termasuk cinta yang patut dihindari?
Menurutku, itu semua tergantung pada keadaan. Kalo cinta yg sdg dijalani org yg Anda cintai tersebut cukup membuatnya bahagia, maka menurutku cinta itu hrs Anda hindari. Maksudku pasangan dari org yg Anda cintai itu cukup baik dan bisa memberinya kebahagian.
Jika tidak, maka saya rasa Anda patut memperjuangkan cinta Anda apabila Anda merasa lbh bs memberikannya kebahagian.
Jika smuanya baik2 saja, maka Anda patut menghindari cinta Anda tsb, Anda tidak ingin mengacaukan segalanya kan?
Akhir kata, cinta tidaklah harus memiliki. Tapi Cinta adalah membeeri... memberikan pasangan kita kebahagian...
Thanks... :)
hmmX
Misallkan kita pnya pcaar..
Pcar kita blanggg sgat syang dgn kita..
N dy jgaa kits thuu dgan sgat proteekk..
Apapuun yg kita lkukan tdk bolh brhubungaan dgan lwan jeniss kta..
Bgaimana mnurudd saudara2 ??
Post a Comment