“Orang miskin karena buku dia akan menjadi kaya. Orang kaya karena buku dia menjadi anggun.”
Kata-kata bijak di atas mengandung filosofi yang sangat tinggi. Ada makna pembelajaran di dalamnya. Buku ditulis dengan kerja keras yang luar biasa. Beribu-ribu informasi dan pengalaman diteliti, dipilah-pilah, dianalisis, dan dicari saripatinya. Buku merupakan hasil akumulasi dan kristalisasi dari berbagai kebijakan dan nilai-nilai yang teruji kebenarannya.
Buku adalah kerja intelektual yang luar biasa.
Barangkali bagi kita, ada buku-buku tertentu yang tidak kita sukai. Tetapi dalam setiap buku, sesungguhnya, minimal ada satu hal, satu pelajaran, satu nilai, satu hikmah, satu pengetahuan, dan satu jalan keluar.
Satu hal tersebut, barangkali, mengandung manfaat besar yang tidak kita sadari saat ini.
Jadi setiap buku pasti ada manfaatnya!
Membiasakan diri membaca buku berarti membiasakan diri berguru pada sumber-sumber ilmu yang dasyat. Membaca buku berarti berdialog langsung dengan pikiran para guru atau para master dari berbagai zaman. Kandungan dan kekayaan ilmu bisa kita serap dengan begitu mudahnya.
Jadi membaca adalah aktivitas pengembangan diri.
Bayangkan, jika kita bisa memaksa diri membaca minimal satu buku dalam seminggu. Maka satu bulan terbaca empat buku, dan setahun 52 buku. Jika konsisten membaca, maka dalam lima tahun kita sudah membaca 260 buku. Jika buku-buku yang kita baca itu topiknya menyangkut bidang yang kita geluti, maka dalam lima tahun kita pasti sudah ahli dalam bidang tersebut.
Sebab itulah, sayang sekali jika karya-karya luar biasa itu ditelantarkan. Jika kita ingin mengembangkan diri, bacalah buku-buku bagus mulai sekarang!